Amerika Serikat (AS) berencana membekali pasukannya
dengan kemampuan membaca pikiran (telepati) di medan perang. Keputusan
yang terlihat seperti fiksi ilmiah ini, telah dipandang serius oleh
Pentagon demi memenangkan perang.
Demi mewujudkan itu, Pentagon
telah mendedikasikan jutaan dolar bagi penelitian telepati ini. Ini
terutama untuk membuat sebuah helm yang memungkinkan pasukan AS membaca
pikiran musuh dan melakukan komunikasi telepati dengan sesama pasukan AS
di medan perang.
Penelitian yang menghabiskan dana lebih dari 4
juta dolar ini, telah dilakukan di seluruh negeri. Menurut seorang
tentara yang sedang melakukan uji coba mengatakan, ia merasa akan banyak
manfaat penggunaan teknologi telepati ini pada perang di masa datang.
"Pada tahap awal kita diujicoba dengan berperang melalui video game dan
menembak dengan senjata plastik, "kata tentara yang tidak disebutkan
namanya, yang dilansir dalam dailymail.co.uk, Senin (9/4).
Teknologi
ini akan menggunakan sebuah elektroda yang mengambil kode kata-kata
dari pikiran para tentara. Kode kata-kata dari pasukan itu kemudian
dikirim ke komputer, untuk mengindikasi pesan dan posisi. Basis
penelitian telepati untuk keperluan perang ini berada di bawah Defense
Advanced Research Projects Agency (DARPA). Lembaga riset militer ini
didedikasikan untuk memperluas penggunaan teknologi rahasia di militer
AS.
Proyek ini juga berdasarkan kerjasama dengan Universitas
California-Irvine. Pada laboratoriumnya yang berada di Philadelphia dan
Maryland, para ilmuwan mencoba untuk meningkatkan 'telepati sintetis'
yang dapat digunakan di medan perang. Hingga saat ini, ilmuwan telah
mengonfirmasi, 45 persen dari perintah bantuan panggilan helikopter
sudah benar. Dan Ilmuwan mengharapkan persentase statistik ini dapat
meningkatkan.
Namun aktivis hak sipil dan anti perang melihat
berbeda program telepati ini. Menurut sebagian aktivis, penggunaan
telepati ini akan memperbesar kemungkinan pelanggaran hak sipil jika
teknologi ini disalahgunakan.
Ilmuwan mengatakan, proses saat ini
baru terfokus pada penenerapan berbahasa kode pendek. Dan bukan individu
yang dapat membaca pikiran pribadi dan berbagai rahasia militer. Namun
Ilmuwan juga memastikan kemampuan membaca pikiran seperti itu hanya
masalah waktu.
0 comments:
Post a Comment